Senin, 28 Mei 2012

bangkitkan kembali budaya ilmu

oleh : Tiara oktaviani
Assalamualaikum Wr.Wb
Hamdan Wasyukran lillah lahaula walaquwata illabillahil ‘aliyyil ‘adhim.

Aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan melainkan Allah Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga shalawat Allah baginya, keluarga, shahabatnya, serta bagi yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat nanti.

Wahai saudaraku.
Berlindunglah kepada Allah dari segala bentuk fitnah, berlindunglah kepada Allah dari fitnah yang merusak agama ini, merusak pikiran, badan serta merusak segala bentuk kebaikan, berlindunglah kepada Allah dari itu semua, karena tidak ada kebaikan didalam fitnah itu.



Segala puji bagi Alloh yg telah berfirman...
"Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah mereka kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah:" Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan" (QS.AL-HAJJ:67-68).

Dan dalam surat Ali Imran ayat 104, Allah berfirman yg artinya : “Hendaklah di antar kalian ada segolongan umat yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan Merekalah termasuk orang-orang yang beruntung” .
Lalu kenapa kita masih membela sesuatu yg sudah jelas-jelas dilarang oleh agama?
kenapa kita tidak mendengar perkataan para ulama yg memperingatkan kita?
why?
ada apa dengan mu?

Ormas Islam di hina, MUI di hujat...
Lady Gagal di puja, Trio macan di sanjung...

iwak peyek, iwak peyek...
iwak peyek nasi jagung...
sampe tue, sampe nenek...
Trio macan tetap disanjung...

tuh kan, kelihatan kalo yg hadir disini sudah sangat kenal dengan lagu ini... fans berat trio macan yah? hehehe,

Hadirin yang diberkati Alloh,
Indonesia ini negeri dengan mayoritas umat islam terbesar di dunia, tapi kenapa Fatwa para ulama’ didengar hanya untuk dicaci dan dicemooh?

Saat Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) dan Para ulama besar mengeluarkan peringatan agar konser-konser yang mengumbar pornoaksi ditolak, sebagian masyarakat justru mencemoohnya. sebagian orang justru menuduh munafik terhadap para ulama itu... Naudzubillah,

Ironis dan sebuah sikap yang sangat tidak beradab. Seorang yang berilmu tapi dicemooh, Justru budaya hura-hura yang dijunjung tinggi atas nama Hak Asasi Manusia (HAM).

Sadarlah wahai aku dan saudaraku,
Bahwa sungguh tidak ada kebebasan yang tak terbatas. Kebebasan itu dibatasi oleh adab, syari’ah dan etika. Ketika kebebasan itu melewati tiga hal tadi maka kebebasan berubah wajah menjadi kenistaan. Kebebasan yang tak terbatas sesungguhnya tidak rasional. Itu hanya berlaku untuk masyarakat yang primitif tidak memiliki keadaban.

Buuuu...Maukah kita di sebut primitif?
Maukah kita disebut orang yg tidak beradab?
Jika tidak mau, mari kita bangkitkan kembali budaya ilmu. Mari kita ramaikan Mesjid dengan Takbir, Tahmid serta Tahlil.
Kembangkan komunitas Dzikir, kembangkan komunitas Ta'lim karena komunitas-komunitas inilah yang akan menjadi masa depan Islam.
Untuk membentuk pribadi yang cinta ilmu, hati, jiwa dan pemikiran harus dibenahi. Dibersihkan dari ego kelompok, takabbur, hasud dan cinta dunia. Inilah modal seorang muslim menjadi beradab, berilmu dan beretika. Oleh sebab itu, sudah semestinya umat Islam ini berwajah intelektual. Wallohuallam bishowab...
Akhirul kalam, Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar