Rabu, 23 Mei 2012

Isro’ Wal Mi’raj

Oleh : Yumna Yusro
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, wassolatu wassalamu 'ala Rosulillah, wa 'ala Alihi wa Sohbihi waman waalah.. Amma ba'du :
Bapak-bapak ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh ALLOH.
Pertama-tama marilah kita mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat ALLAH SWT karena kita semua pada saat ini masih diperkenankan oleh ALLOH untuk hidup di muka bumi ini, sehingga pada saat ini kita dapat berkumpul di tempat ini, dalam rangka memperingati hari besar islam “Isra’Wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW.”

Selajutnya shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW karena dari beliau lah kita semua dapat mengetahui ajaran-ajaran islam, sehingga kita dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang bathil.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kita semua pada saat ini telah berada di bulan rajab, dimana pada bulan rajab ini ada suatu peristiwa yang tidak boleh dilupakan oleh setiap umat manusia, utamanya adalah orang islam itu sendiri, karena pada bulan rajab itu telah terjadi peristiwa besar yang pernah dijalankan oleh Rasulullah pada abad-abad yang silam yaitu Isro’wal Mi’raj, atas kehendak Allah SWT.
Menurut arti bahasa, Isra’ itu berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syari’iyah isro’ adalah perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (di Mekkah) menuju ke Baitul Maqdis (di Palestina) yang mengandung rahasia dan keajaiban.
Hal ini telah dijelaskan oleh ALLAH dalam Al-Qur’an Al-isro’ ayat 1
Yang Artinya : “Maha suci Tuhan yang telah memperjalankan hamba-Nya (yakni Nabi Muhammad) pada malam hari, dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqso, yang kami berkati sekitarnya, supaya kami perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat”.
Hadirin Sekalian yg Dirahmati Alloh,
Sedangkan Mi’raj menurut arti bahasa, yaitu jenjang naik. Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya Rasulullah saw dari Masjidil Aqso di Baitul Maqdis, dengan menempuh angkasa luar, sehingga akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, suatu tempat yang tidak mungkin di capai oleh manusia dengan kemajuan teknologi yang bagaimanapun canggihnya kecuali oleh Nabi Muhammad saw. Disitu lah Rasulullah saw menerima langsung dari Allah SWT tentang solat lima waktu, yang harus dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.

Hadirin sekalian yang berbahagia.
Tujuan pokok dari isro’wal Mi’raj Nabi Muhammad saw ini adalah dalam rangka memberi kekuatan batin bagi Nabi Muhammad saw terhadap musibah atau cobaan serta siksaan yang datangnya dari para musuh-musuh Islam sejak sepeninggal Abu Thalib, Abu Muthalib dan istri tersayangnya Siti Khodijah, dalam memperjuangkan cita-cita luhur,mengajak seluruh umat manusia untuk beriman kepada Allah SWT di dalam naungan Islam.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa di atas maka di dalam kita memperingati Is’ra wal Mi’raj ini, maka yang terpenting bagi kita untuk mengambil hikmahnya yaitu, mempertebal dan memperkuat keimanan serta ketaqwaan kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad saw.
Di samping itu kita harus menjalankan perintah Allah yaitu sholat lima waktu.

Sang puteri pergi berenang
Sambil berenang berdendang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang

Hadirin sekalian yang berbahagia.
Demikian pidato dari saya dalam rangka memperingati hari besar Islam Isra’wal Mi;raj ini.
Terimakasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya.
Akhirul kalam wabillahit taufiq walhidayah wassalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar